Selasa, 25 September 2012

Analisis Baby Boomers di Indonesia


Baby boomers merupakan ledakan bayi, banyak yang mengangkat fenomena ini dengan aspek yang berbeda, misalnya antara Amerika dan Indonesia. Bahasan antara Baby boomersnya sedikit berbeda. Baby boomers di Amerika adalah ledakan bayi yang akan memberikan peluang atau kesempatan yang besar jika kita bisa memanfaatkannya, tentang apa yang akan terjadi atau yang akan “booming” di tiap dekadenya.
Berbeda dengan di Amerika, Baby Boomers ala Indonesia merupakan ledakan bayi yang lahir sehingga jumlah penduduk di Indonesia meningkat tajam hingga akhirnya perlu ada inovasi agar ledakan itu dapat dikendalikan salah satunya dengan program Keluarga Berencana.

Penduduk Indonesia tahun 2000 yang semula diperkirakan 275 juta jiwa, ternyata  hanya 206 juta jiwa saja. Kondisi ini tidak lepas dari peran Badan Koordinasi Keluarga Berencana  Nasional  (BKKBN)  yang  telah  menurunkan  tingkat  fertilitas  atau  tingkat kelahiran yang biasanya sekitar enam anak menjadi kurang dari tiga anak.

Kenyataan  menunjukkan, penurunan  tingkat  fertilitas  diikuti  dengan penurunan drastis  tingkat  kematian bayi  dan  anak-anak.  Dengan  jumlah  anak  yang  jauh  lebih sedikit  dan  lebih  sehat, para  orangtua  lebih  memperhatikan dan  lebih  mampu menyekolahkan anak-anaknya.

Paling  tidak  ini terlihat  dari  keberhasilan program  wajib belajar  sembilan  tahun, dimana anak-anak usia  sekolah dasar  hampir  seluruhnya  bersekolah.  Bahkan,  murid kelas  I  dan kelas  II  SD berkurang,  sehingga  banyak  sekolah dasar  yang  membentuk afiliasi  dengan  SLTP  untuk  menampung  tamatan  SD.  Ini  berarti  KB  telah  membuat anak-anak kita lebih pandai.

Dari keterangan di atas dapat saya simpulkan bahwa fenomena di Indonesia mengenai Baby Boomers adalah ledakan bayi setelah PD II, dimana yang terjadi adalah lonjakan jumlah penduduk, kematian bayi dan rata-rata setiap keluarga memiliki 6 anak. Dengan jumlah anak yang banyak dan kekeliruan dalam mengartikan banyak anak banyak rezeki sehingga banyak keluarga yang memiliki anak banyak dan anaknya tidak mendapat perhatian yang khusus dan pendidikan yang kurang mendukung.

Dengan keberhasilan KB ini memberikan dampak baik dan dapat menurunkan jumlah kelahiran, kematian bayi dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dengan jumlah anak dua atau tiga, para orangtua atau keluarga lebih memperhatikan mereka, kesehatan dan kesejahteraan mereka lebih diperhatikan. Selain itu, dari segi pendidikan juga lebih maju. Dimana para orangtua mampu menyekolahkan anaknya hingga tercapailah wajib belajar sembilan tahun. Dengan kesuksesan KB, dapat terlihat sebagian besar anak masuk SD bahkan hingga SMP.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar