Baby
boomers merupakan ledakan bayi, banyak yang mengangkat fenomena ini dengan
aspek yang berbeda, misalnya antara Amerika dan Indonesia. Bahasan antara Baby boomersnya
sedikit berbeda. Baby boomers di Amerika adalah ledakan bayi yang akan
memberikan peluang atau kesempatan yang besar jika kita bisa memanfaatkannya,
tentang apa yang akan terjadi atau yang akan “booming” di tiap dekadenya.
Berbeda dengan di Amerika, Baby
Boomers ala Indonesia merupakan ledakan bayi yang lahir sehingga jumlah
penduduk di Indonesia meningkat tajam hingga akhirnya perlu ada inovasi agar
ledakan itu dapat dikendalikan salah satunya dengan program Keluarga Berencana.
Penduduk Indonesia tahun 2000 yang
semula diperkirakan 275 juta jiwa, ternyata hanya 206 juta jiwa saja. Kondisi ini tidak
lepas dari peran Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) yang telah
menurunkan tingkat fertilitas
atau tingkat kelahiran yang
biasanya sekitar enam anak menjadi kurang dari tiga anak.
Kenyataan menunjukkan, penurunan tingkat
fertilitas diikuti dengan penurunan drastis tingkat
kematian bayi dan anak-anak.
Dengan jumlah anak
yang jauh lebih sedikit
dan lebih sehat, para
orangtua lebih memperhatikan dan lebih
mampu menyekolahkan anak-anaknya.
Paling tidak
ini terlihat dari keberhasilan program wajib belajar
sembilan tahun, dimana anak-anak
usia sekolah dasar hampir
seluruhnya bersekolah. Bahkan, murid kelas
I dan kelas II SD
berkurang, sehingga banyak sekolah dasar
yang membentuk afiliasi dengan
SLTP untuk menampung
tamatan SD. Ini
berarti KB telah
membuat anak-anak kita lebih pandai.
Dari
keterangan di atas dapat saya simpulkan bahwa fenomena di Indonesia mengenai
Baby Boomers adalah ledakan bayi setelah PD II, dimana yang terjadi adalah
lonjakan jumlah penduduk, kematian bayi dan rata-rata setiap keluarga memiliki
6 anak. Dengan jumlah anak yang banyak dan kekeliruan dalam mengartikan banyak
anak banyak rezeki sehingga banyak keluarga yang memiliki anak banyak dan
anaknya tidak mendapat perhatian yang khusus dan pendidikan yang kurang
mendukung.
Dengan
keberhasilan KB ini memberikan dampak baik dan dapat menurunkan jumlah
kelahiran, kematian bayi dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dengan
jumlah anak dua atau tiga, para orangtua atau keluarga lebih memperhatikan
mereka, kesehatan dan kesejahteraan mereka lebih diperhatikan. Selain itu, dari
segi pendidikan juga lebih maju. Dimana para orangtua mampu menyekolahkan
anaknya hingga tercapailah wajib belajar sembilan tahun. Dengan kesuksesan KB,
dapat terlihat sebagian besar anak masuk SD bahkan hingga SMP.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar