Senin, 19 November 2012

Inovasi Pendidikan


UTS TAKEHOME
INOVASI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Drs. D.Deni Koswara, M.Pd
Nama : Dini Sulistya Utami
NIM    : 1003504
1.    Makna dari Inovasi, Discovery dan Invensi dan contohnya.
Menurut Everett M. Rogers, Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek atau benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Menurut Stephen Robbins, mendefinisikan Inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa. (Admin :TT, dalam http://zunal.com/introduction.php?w=156189)
Contoh : Pembuatan Monorel di Jakarta, untuk mengurai kemacetan di Jakarta hanya saja belum rampung dan terbengkalai.
Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. (Admin : TT, dalam http://zunal.com/introduction.php?w=156189)
Contohnya : Penemuan Benua Australia adalah James Cook. Sebenarnya Pantai Timur benua Astralia sudah ada namun pertama kali ditemukan kembali oleh James Cook pada tahun 1770.
Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. (Admin :TT, http://zunal.com/introduction.php?w=156189)
Contohnya: penemuan Teori Darwin, Dalil Phytagoras dan cara membuat media pembelajaran sains anak usia dini dari barang bekas.
Sumber : Admin. (TT). Inovasi Pendidikan dan Difusi. [Online]. Tersedia : http://zunal.com/introduction.php?w=156189. [31 Oktober 2012]
2.    Tujuan Inovasi dibidang Pendidikan :
Tujuan dilakukannya inovasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas pendidikan, seperti  sarana dan prasarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menuntut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan), dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.  
Jika dikaji lebih jauh, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap adalah sebagai berikut.(Khalid :2010, dalam http://umarkhalidpendidikan.blogspot.com)
1.      Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2.      Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung sekolah SD,SLTP,SLTA, dan perguruan tinggi.
Siklus Inovasi
Siklus inovasi berlangsung seperti kurva difusi dimana pada tahap awal, tumbuh relatif lambat, ketika kemudian pelanggan merespon produk tersebut sebagai sebuah kebutuhan maka pertumbuhan produk meningkat secara eksponensial. Pertumbuhan produk akan terus meningkat bila dilakukan inkrenetori inovasi atau mengubah produk. Di akhir kurva pergerakannya melambat kembali dan cenderung menurun. (Khalid :2010, dalam http://umarkhalidpendidikan.blogspot.com)
Description: siklus-inovasi.jpg
Perusahaan yang inovatif akan bekerja dengan cara inovasi baru, yang menggantikan cara lama untuk mempertahankan tumbuhnya kurva melalui pembaharuan teknologi, bila teknologi tidak dilakukan pembaharuan pertumbuhan akan cenderung stagnan atau bahkan menurun.(http://inovasipendidikan.wordpress.com/2007/12/04/landasan-teori-inovasi-pendidikan/)
Sumber :
Admin. (2007). Landasan Teori Inovasi Pendidikan. [Online]. Tersedia : .http://inovasipendidikan.wordpress.com/2007/12/04/landasan-teori-inovasi-pendidikan/. [31 Oktober 2012].
Khalid, Umar. (2010). Inovasi Pendidikan. [Online]. Tersedia : http://umarkhalidpendidikan.blogspot.com/2010/05/inovasi-pendidikan.html. [31 Oktober 2012].
3.    Faktor yang menyebabkan inovasi pendidikan (pembelajaran) mengalami kegagalan:
1.      Sikap Tertutup. Setiap individu atau organisasi mengalami sikap ketakutan dan sikap tertutup terhadap pembaharuan yang ada. Sehingga mereka sudah merasa cukup dengan keadaan pada saat itu.
2.      Waktu. Kurangnya waktu dalam sosialisasi inovasi pendidikan tersebut membuat Individu atau kelompok tidak mengetahui secara detail mengenai inovasi tersebut sehingga mereka menganggap bahwa hal baru itu sulit dan akhirnya menolak terhadap pembaharuan.
3.      Tidak terlihat kemanfaatannya. Ketika suatu inovasi pendidikan itu ada, pasti memiliki tujuan tertentu dan menganggap lebih baik dari sebelumnya, tetapi ketika diuji cobakan dan ternyata pencapaian tujuan dan kemanfaatannya tidak terlihat, maka inovasi pendidikan itu dianggap gagal.
4.      Pembiayaan. Kemampuan setiap lembaga tentu berbeda-beda. Ketika suatu inovasi itu memang memakan biaya yang tidak sedikit, maka kemungkinan gagalnya pembaharuan semakin besar.
Prinsip-prinsip yang harus dijadikan rujukan agar penerapan Inovasi mencapai kesuksesan:
1.         Pembiayaan. Layaknya pakar ekonomi, kitapun memegang prinsip mendapakan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang minimal. Begitupun ketika adanya inovasi, hal yang pertama kali kita pikirkan adalah biaya. Semakin murah biaya yang dikeluarkan untuk inovasi, semakin mudah diterima oleh sasaran.
2.         Sederhana. Inovasi akan mudah diterima oleh sasaran ketika inovasi tersebut bersifat sederhana dan mudah.
3.         Keterlibatan. Bentuk inovasi dalam proses penyusunan melibatkan kelompok masyarakat sasaran, akan mudah diterima.
4.         Kemampuan agen. Inovasi perlu disosialisasikan untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Guru sebagai salah satu agen pembaharuan, harus pandai dalam melakukan sosialisasi agar meyakinkan.
5.         Waktu. Tidak mudah mengubah hal yang telah ada dan menghadirkan sesuatu yang baru. Untuk kesuksesan suatu inovasi, kita memerlukan waktu yang cukup untuk sosialisasi dan ujicoba agar lebih diterima oleh sasaran.
6.         Manfaat. Kita tentu tidak mau melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat. Begitu juga dengan inovasi. Hal yang dipikirkan adalah manfaat dari inovasi itu sendiri. Sasaran menginginkan manfaat yang terlihat secara langsung. Maka ketika diadakan sosialisasi dan ujicoba hadirkan manfaat tersebut.







1 komentar: